Mungkin banyak pria yang ingin bisa dikenal dan dicintai banyak orang khususnya anak-anak seperti Santa Klaus, namun mereka pasti akan menolak mentah-mentah jika ditawari memiliki perut mirip Santa. Namun berbeda dengan wanita, pria cenderung lebih malu mengutarakan niat untuk melangsingkan tubuh.
Survei International Chair on Cardiometabolic Risk (ICCR) terhadap 2.000 orang dewasa menemukan bahwa 31 persen pria takut melihat reaksi pasangan ketika mendiskusikan topik lemak tubuh, seperti perut buncit. Sementara wanita, hanya 10 persen yang malu membicarakan kelebihan berat badan dengan pasangannya.
Survei ini dilakukan untuk menunjang kampanye mengenai risiko kelebihan berat badan, terutama di sekitar perut. Survei yang didukung Forum Obesitas Nasional di Inggris, itu, menemukan bahwa 59 persen orang cemas ketika pasangan mereka menderita perut buncit. Mereka sadar bahwa perut buncit meningkatkan risiko penyakit kronis.
Menurut Profesor David Haslam, Ketua Forum Obesitas Nasional, "Membicarakan berat badan kadang menjadi isu sensitif antar pasangan. Padahal dengan berdiskusi, mereka bisa saling membantu menjauhkan diri dari risiko penyakit berbahaya." ucapnya seperti dikutip dari mirror.co.uk.
Studi yang dilakukan sejumlah pakar kesehatan dari Mayo Clinic, di Rochester, Minnesota, menunjukkan, lemak yang terakumulasi di perut meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Sumber : mirror/vn